jejakperadaban.com | Sirah Nabawi |
Setelah gagal berunding dengan Rasulullah shalallahu 'alayhi wasallaam dengan diwakili Abu Al-Walid; Utbah. Thabari dan Ibnu Katsir meriwayatkan bawa beberapa orang musyrik, termasuk Al-Walid bin Al-Mughirah dan Al-Ash bin Wa'il, datang menemui Rasulullah shalallahu 'alayhi wasallaam menawarkan harta kekayaan dan gadis tercantik kepada beliau dengan syarat agar beliau bersedia meninggalkan kecaman terhadap tuhan-tuhan mereka.
Ketika Rasulullah shalallahu 'alayhi wasallaam menolak tawaran tersebut, mereka berkata : "Bagaimana jika kamu menyembah tuhan-tuhan kami sehari, dan kami menyembah tuhanmu sehari (bergantian)?" Tawaran ini juga ditolak oleh Rasulullah shalallahu 'alayhi wasallaam; berkenaan hal ini Allah kemudian berfirman,
Katakanlah, "Hai orang-orang kafir! Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (juga) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukku agamaku" (QS. Al-Kafirun)Para pembesar Quraisy tak berputus asa sampai disana, mereka dengan terusnya membujuk Rasulullah shalallahu 'alayhi wasallaam; secara beramai-ramai mereka kembali mendatangi beliau, menawarkan apa yang sebelumnya pernah ditawarkan. Lalu Rasulullah berkata : "Aku tidak memerlukan semua yang kamu tawarkan. Aku tidak berdakwah karena menginginkan harta, tidak pula kehormatan ataupun kekuasaan. Tetapi Allah mengutusku sebagai Rasul; Dia menurunkan kitab kepadaku dan memerintahkan aku agar menjadi pemberi kabar gembira dan peringatan. Kemudian aku sampaikan risalah Rabb-ku dan aku sampaikan pula nasehat kepadamu. Jika kamu menerima, kebahagiaanlah yang akan kamu terima. Jika kamu menolak ajakanku, maka aku bersabar mengikuti perintah Allah sehingga Allah memberikan keputusan antara aku dan kamu".
Kemudian mereka berkata : "Jika kamu tak bersedia menerima tawaran kami, maka sesungguhnya kamu telah mengetahui bahwa tidak ada orang yang lebih kecil negerinya, lebih gersang tanahnya, dan lebih keras kehidupannya selain daripada kami. Karena itu mintakanlah untuk kami kepada Rabb yang telah mengutusmu agar menjauhkan gunung-gunung yang menghimpit dari negeri kami, mengalirkan sungai-sungai untuk kami sebagaimana di Syam dan Iraq, dan bangkitkan bapak-bapak kami yang telah mati, terutama Qushay bin Kilab, karena dia seorang tokoh yang terkenal jujur, sehingga kami dapat bertanya kepadanya tentang apa yang anda katakan. Mintalah untukmu sendiri kebun, istana, tambang emas dan perak yang dapat memenuhi apa yang selama ini kamu inginkan. Jika kamu telah melakukan apa yang kami minta, maka kami baru akan membenarkanmu. Kami akan tahu kedudukanmu di sisi Allah dan kami akan mempercayaimu sebagai utusan Allah sebagaimana yang engkau katakan".
Rasulullah shalallahu 'alayhi wasallaam berkata : "Aku tidak akan melakukannya, aku tidak akan meminta hal itu kepada Allah; aku diutus kepada kalian bukan untuk mengabulkan permohonan-permohonan mistis kalian. Sesungguhnya Allah mengutusku kepada kalian dengan apa yang kalian saksikan saat ini. --atau sebagaimana yang telah beliau katakan".
Setelah perdetabatan panjang, akhirnya mereka berkata kepada Rasulullah shalallahu 'alayhi wasallaam : "Kami dengar bahwa kamu mempelajari semua itu dari seorang yang tinggal di Yamamah bernama ar-rahman. Demi Allah kami tidak percaya kepada ar-rahman. Sesungguhnya kami telah berusaha sepenuhnya kepadamu, wahai Muhammad. Demi Allah, kami tak akan biarkan kamu mengalahkan kami".
Wallahu a'lam