jejakperadaban.com | Sirah Nabawi |
Setelah Ja'far menjelaskan sedetailnya apa yang terjadi di antara mereka dan kaumnya, Najasy berkata kepada Ja'far, "Apakah engkau membawa bukti yang datang dari sisi Allah?"
Ja'far berkata, "Ada."
Najasy berkata, "Bacakanlah ia untukku!"
Kemudian Ja'far membacakan permulaan surat Maryam. Demi Allah, Najasy menangis tersedu-sedu hingga jenggotnya basah oleh air mata. Para uskup juga menangis hingga air mata mereka membasahi mushaf yang mereka bawa. Ketika Najasy mendengar apa yang Ja'far bacakan, ia berkata, "Sesungguhnya ayat tadi dan apa yang dibawa Isa berasal dari sumber cahaya yang sama. Enyahlah kalian berdua, hai utusan Quraisy! Demi Allah, aku tidak akan menyerahkan mereka dan aku akan melindungi mereka hingga mereka tidak bisa diusik."
Tatkala kedua utusan Quraisy keluar dari hadapan Najasy, Amr bin al-Ash berkata, "Demi Allah, besok pagi aku akan menghadap Najasy dan mencabut akar asal usul mereka." Abdullah bin Abu Rabi'ah, orang terkuat di antara kami berkata, "Jangan kau lakukan itu, karena mereka mempunyai kaum kerabat walaupun mereka berseberangan dengan kita." Amr bin al-Ash berkata, "Demi Allah, aku akan jelaskan kepada Najasy, bahwa Muhammad dan pengikutnya meyaini bahwa Isa adalah seorang manusia biasa."
Esok harinya, Amr bin al-Ash menghadap Najasy untuk kedua kalinya dan berkata, "Wahai tuan raja, mereka meyakini sesuatu tentang Isa bin Maryam. Oleh karena itu, kumpulkanlah mereka kembali ke sini agar engkau bisa menanyakan kepada mereka perihal tersebut."
Najasy mengirim utusan untuk menanyakan perihal Isa bin Maryam kepada kaum Muslimin.
Ummu Salaham berkata : Kami tidak pernah menghadapi sebuah masalah serumit ini sebelumnya. Pada saat yang bersamaan, kaum Muslimin mengadakan diskusi. Sebagian diantara mereka berkata kepada sebagian yang lain, "Apa yang akan kalian katakan tentang Isa bin Maryam, jika raja Najasy menanyakan hal itu kepada kalian?" Sebagian lain menjawab, "Demi Allah, kita akan katakan sebagaimana Allah firmankan dan apa yang Nabi kita katakan."
Ketika kaum Muslimin memasuki tempat Najasy; Najasy bertanya kepada mereka, "Apa yang kalian yakini tentang Isa bin Maryam?"
Ja'far menjawab, "Dalam pandangan kami, Isa bin Maryam adalah seperti apa yang dikatakan Nabi kami, bahwa Isa adalah hamba Allah, Rasul-Nya, Ruh-Nya, dan kalimat-Nya yang ditiupkan ke dalam rahim Maryam sang perawan."
Najasy memukul tanah dengan tangannya, lalu dia mengambil tongkat, kemudian berkata, "Demi Allah, apa yang dikatakan Isa bin Maryam mengetani tongkat ini tidak jauh berbeda dengan apa yang engkau yakini."
Para uskup yang berada di sekeliling Najasy mendengus geram ketika mendengar apa yang dikatakan Najasy; Najasy kemudian berkata, "Ada apa dengan kalian!" Kepada kaum Muslimin Najasy berkata, "Kalian tetap aman di negeriku. Barangsiapa yang melecehkan kalian, ia pasti merugi. Barangsiapa merendahkan kalian, ia pasti merugi. Barangsiapa menghina kalian, ia merugi. Memiliki gunung dari emas, jika aku harus menyakiti salah seorang dari kalian maka hal itu sangan kubenci. Kembalikan hadiah-hadiah ini kepada kedua utusan orang Quraisy. Demi Allah, Dia tidak pernah menyuapku untuk mendapatkan kekuasaan dariku, apakah pantas jika kemudian aku mengambil suap di dalamnya. Allah jadikan manusia tidak taat padaku lalu haruskah aku jadikan taat mereka padaku."
Wallahu a'lam