300x250 AD TOP

23.2.15

Tagged under: , ,

Umair ibn al-Humam : Berlomba mencapai syahid

Sejarah Sahabat Nabi Lengkap
jejakperadaban.com | Sejarah Sahabat Nabi
Umair ibn al-Humam : Berlomba mencapai syahid.

Umair ibn al-Humam seorang sahabat Nabi dari kalangan Anshar keturunan Bani Sulami. Setelah Rasulullah saw. tiba di Yatsrib, beliau mengubah nama kota itu menjadi Madinah dan mempersaudarakan kaum Muhajirin dengan kaum Anshar serta memerintahkan pembangunan Masjid Nabawi. Umair ibn al-Humam al-Anshari dipersaudarakan dengan Ubaidah ibn al-Harits.

Saat terjadi perang Badar, Umair dan Ubaidah ikut serta bersama Nabi saw. memerangi kaum musyrik. Menurut kebiasaan waktu itu, jika kedua pasukan sudah berhadap-hadapan, maka mereka akan melakukan perang tanding terlebih dahulu sebelum perang sebenarnya dimulai. Tiga orang musyrik maju di antara dua barisan, yaitu Utbah ibn Rabiah, al-Walid ibn Utbah, dan Syaibah ibn Rabiah. Mereka menantang kaum muslimin untuk berduel. Maka, tiga pemuda Anshar maju untuk meladeni tantangan mereka. Kereka mereka memperkenalkan diri, pihak musyrik berkata, "Kami tak punya urusan dengan kalian."

Lalu, kafir Quraisy itu kembali menyerukan dengan lantang, "Wahai Muhammad, perintahkanlah tiga orang dari kaum kami (Muhajirin) yang pantas menghadapi kami!"

Kemudian Nabi saw. memerintahkan kepada Ubaidah, Hamzah, dan Ali untuk meladeni mereka. Ketika mereka telah berhadap-hadapan, kaum musyrik itu berkata, "Siapa kalian?"

Ubaidah menjawab, "Ubaidah."
Hamzah berkata, "Hamzah."
Ali berkata, "Ali."

Mereka berkata lagi, "Ini baru lawan yang sebanding."

Ubaidah melawan Utbah, Hamzah melawan Syaibah, dan Ali melawan al-Walid. Ali dapat membutuh al-Walid dengan cepat, begitu pula Hamzah yang dapat segera membunuh Syaibah. Sedangkan Ubaidah dan Utbah terlihat masih berkelahi dengan sengit. Keduanya terluka oleh sabetan pedang lawannya masing-masing. Ali dan Hamzah mengayunkan pedangnya dan menuntaskan perlawanan Utbah. Kemudian keduanya mengangkat tubuh Ubaidah yang terluka dan menyerahkan kepada para sahabat lain untuk dirawat.

Karena luka-lukanya yang cukup parah, Ubaidah wafat beberapa hari setelah perang Badar usai. Rasulullah saw. bersaksi bahwa Ubaidah gugur sebagai seorang syahid.

Ketika genderang perang ditabuh Rasulullah saw. keluar dan bersabda beliau, "Demi Dzat yang menguasai jiwa Muhammad, tidaklah seseorang memerangi mereka pada hari ini, kemudian ia terbunuh dalam keadaan sabar, ikhlas, dan tanpa rasa takut kecuali Allah memasukkanya ke dalam Surga." Saat itu Umair ibn al-Humam, sedang makan beberapa butir kurma. Mendengar sabda Rasulullah saw., ia berkata pernuh kekaguman, "Bakh! Bakh! (Hebat! Hebat!) berarti jarak antara aku dan surga adalah mati terbunuh oleh mereka." Ia langsung menyingkirkan kurma-kurmanya, lesat mengambil pedangnya, lalu berperang dengan gagah berani. Sambil terus bertempur, ia melantunkan syair ungkapan keinginannya mencapai kesyahidan: "Berlomba menuju Allah tanpa bekal kecuali takwa dan amal shalih. Sabar berjihad di jalan Allah, niscaya kau dapatkan bekal yang takkan pernah sirna."

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah saw. bersabda, "Persiapkanlah diri kalian menuju surga yang luasnya antara langit dan bumi."

Umair berkata, "Wahai Rasulullah, surga itu seluas langit dan bumi?"

Beliau menjawab, "Benar."

Umair terkagum dan berkata, "Bakh! Bakh!"

Mendengar ucapan Umair, beliau bertanya, "Apa yang membuatmu berucap 'Bakh! Bakh!'

Umair menjawab, "Tidak, demi Allah, wahai Rasulullah, aku hanya berharap, aku bisa menjadi penghuninya."

Beliau bersabda, "Kau memang salah satu penghuninya."

Umair mengeluarkan beberapa butir kurma dan memakannya sambil berkata, "Jika aku hidup sampai kuhabiskan kurma ini, pasti butuh waktu yang lama!" Maka ia membuang sisa kurmanya dan maju ke medan perang sampai akhirnya ia gugur sebagai syahid. DIkatakan bahwa yang membunuhnya adalah Khalid ibn al-A'lam al-Uqaili.

Seperti itulah riwayat Ubaidah ibn al-Harits dan Umair ibn al-Humam. Keduanya mengikat janji dalam persaudaraan dan keduanya berlomba-lomba meraih kesyahidan. Dan, keduanya berhasil meraih cita-cita. Semoga Allah merahmati dua bersaudara ini.

0 comments:

Post a Comment